Langsung ke konten utama

teks drama layar terkembang



Layar Terkembang
Karya : Sutan Takdir Alisjahbana
                                                               
Babak 1
Tuti dan Maria merupakan anak dari Raden Wiriatmajda, anak sulungnya yaitu Tuti memiliki sifat yang teguh pendiriannya, pendiam dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Sebaliknya dengan anak bungsu Wiriatmajda, Maria cenderung periang, lincah dan orang yang mudah kagum.Hari minggu ini mereka akan mengunjungi akuarium di sebuah pasar ikan.
Maria   : “Waw, cantik sekali ikan ini, sini Tuti lihat!” (sambil menunjuk)
Tuti      : “Apa sih! Berlebihan kamu.” (memalingkan wajah)
Babak 2
Maria terlihat murung, lalu mereka keluar dari toko itu. Ketika sampai di depan pintu, terlihat sesosok pemuda berparas tampan dan tanpa disengaja mereka pun bertatapan. Tuti dan Maria akhirnya berjalan menuju tempat parkir sepeda dan kebetulan sepeda pemuda itu berada di sebelah sepeda mereka.
Yusuf  : “Sepedanya kenapa? Ada masalah?”
Maria   : “Oh iya ini…”
Tuti      : “Tidak kok tidak ada masalah.”
Yusuf  : “Kelihatannya rantainya copot.”
Maria   : “Iya nih… memang kamu bisa memperbaikinya, Tut?”
Tuti      : “Ummm…” (mati kutu)
Yusuf  : “Sini coba aku lihat. Ah initidakmasalah
Maria : “Benarkah? “
Yusuf : “Iyatunggusebentarakuakanmemperbaikinya “

Tidak lama kemudian…

Yusuf  : “Selesai…”
Pemuda tersebut bernama Yusuf dia merupakan mahasiswa kedokteran dan putra dari Demang Munaf, yang tinggal di Martapura Kalimantan Selatan. Setelah berkenalan Yusuf mengantar Tuti dan Maria sampai depan rumah.
Maria   : “TerimaKasihuntukbantuanmu. Maaftelahmerepotkanmu.”
Yusuf  : “iya sama-sama. Oh iya siapa namamu?”
 Maria  : “Saya Maria dan ini kakak saya, Tuti, kamu?”
Yusuf  : “Saya Yusuf.”              
Babak 3
Sesampainya di rumah, Yusuf tidak henti-hentinya memikirkan  Maria dan Tuti.Semenjak pertemuan itu Yusuf selalu terbayang-bayang kedua gadis tersebut, terutama Maria gadis yang cantik, lincah dan periang. Yusuf telah menaruh hati kepada Maria sejak pertama mereka bertemu

Yusuf  : “Sungguh cantik ya si Tuti. Apalagi Maria, sudah cantik, periang, ramah pula, ahhh… mengapa aku jadi memikirkan mereka???”
Babak 4
Keesokan harinya Yusuf, Maria dan Tuti  bertemu di depan hotel Des Indes semenjak pertemuan mereka yang kedua itu Yusuf sering sekali menjemput Maria untuk berangkat bersama ke sekolah
Yusuf : “Hei..Maria ,hei Tuti..”
Maria & Tuti : ”Hai Yusuf !”
Yusuf : “kalian mau pergi kemana ?”
Maria: “Aku mau mengantar Kakaku untuk acara kongres putri sedar “
Yusuf : “Bolehkah kuantar masuk ke dalam?”
Tuti  : “tidak usah  , Nanti merepotkan kamu.”
Yusuf : “tidakitutidakmerepotkanku.. marikuantar kalian..”]
Maria :”Tidakapaapakak.. Yusuf hanyainginmengantarkitamasuksaja”
Tuti : “Maaf Yusuf kami sedangterburuburu”
Maria : “Tapikak..”
Tuti : “Kami duluan”
Yusuf : “Ya sudah . Dahh”
Maria & Tuti : “Dahhhh “
Tuti : “Ayo Maria cepat nanti kita terlambat “ (sambil memegang tangan Maria “
Babak 5
Hubungan mereka semakin dekat, Yusuf pun sudah berani berkunjung ke rumah Wiriatmadja untuk menemui Maria. Di sana dia di sambut dengan lembut dan sopan, sering sekali dia berkunjung ke sana. Tuti pun sedang di sibukkan dengan kongres Putri Sedar yang di pimpinnya.dalam sepuluh hari, Yusuf telah lima kali datang ke rumah Raden Wiriaatmadja yang merupakan ayah dari Tuti dan Maria. Raden Wiriaatmadja menyukai sikapnya Yusuf yang santun. SuatuHari Yusuf berkumpulbersamadengankeluargaRadenWiriatmadja
RadenWiriatmadja : “Hai engkauanakmuda . Kemarilah”
Yusuf : “iya Tuan Memanggilku”
RadenWiriatmadja : “Dudukduduk … emmSiapakahNamamu?”
Yusuf : “Namaku Yusuf tuan”
RadenWiriatmadja : “Akumenyukaisikapmu yang santunitu.. Bolehkahkubertanyapadamuwahaianakmuda “
Yusuf : “Tentu Tuan”
RadenWiriatmadja : “Apakahkaubersungguhsungguhdengananakku Maria?”
Yusuf : “Ya Tuan .. Akubersungguhsungguhpadanya”
RadenWiriatmadja :” Kauakanmenjanganya?”
Yusuf : “ Dengansegenapjiwaragakutuan “
RadenWiriatmadja : “Baiklahanakmudatolongjagalahanakku.. “
Yusuf : “Terimakasih Tuan “
Babak 6
Setiap pagi, Yusuf menunggu Maria di depan rumahnya untuk pergi ke sekolah bersama-sama.

Tuti      : “Mar, cepat! Yusuf sudah menunggumu!”
Maria   : “Iya sebentar.Akusegeradatang

Tak lama kemudian Maria pun keluar.

Maria   : “Kak, aku pergi dulu ya!”
Tuti      : “Iya, hati-hati.”
Yusuf  : “Yuk kita berangkat.Kami pergiduluan .. Dahh
Tuti     : “Dahh”
Babak 7
Seiring berjalannya waktu, timbullah benih-benih cinta antara Maria dan Yusuf.
Kemudian .Yusuf memutuskan untuk berlibur sebentar di kampong halamannya. Selama berlibur Maria dan Yusuf saling berkirim surat, dalam surat tersebut Maria mengatakan telah pindah ke Bandung.
Yusuf : (sambil menulis surat ) Mar gimana kabarmu? Baik kah ? aku rindu sekali denganmu. Bagaimana dengan kongres kakakmu ? Semoga lancar... oh iya suatu hari nanti bagaimana jika kita berjalan bersama ke air terjun. Ya sekedar berjalan jalan saja.. oh iya sudah dulu ya mar.. kutunggu balasan darimu
Babak 8
Sementara itu maria membalas surat yusuf
Maria : (sambil menulis surat balasan dari Yusuf ) kabarku baik . Akupun rindu sekali denganmu.. mungkin kemarin ada sedikit gangguan mengenai kongres kakaku.. wah benarkah? Kutunggu janjimu. Yusuf besok aku akan pindah ke bandung. Aku akan tinggal disana sementara. Jika kau rindu padaku datanglah ke jakarta setelah ku pulang dari bandung... salam hangat dariku.
Babak 9
Surat-surat yang dikirim oleh Maria membuat Yusuf semakin rindu kepadanya, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan mengunjungi Maria. Kedatangan Yusuf di sambut hangat oleh Maria dan Tuti. Yusuf mengajak mereka berjalan-jalan, tetapi Tuti tidak dapat meninggalkan kesibukannya
Maria : “Hai yusuf. Lama tidakbertemu..Bagaimanakabarmu?
Yusuf : “hai maria ...AkuBaikBaikSaja..BagaimanaDenganmu ?
Maria : “Akupundemikian “
Yusuf :”Maria, Aku akan menepati janjiku padamu “
Maria : “benarkah ?”
Tuti  : “janji apa? “
Maria : “ yusuf akan mengajaku pergi ke air terjun “
Tuti  : “Benarkahitu ?”
Yusuf : “ Tentusaja “
Tuti : “ya hati – hati.. ingat jangan sampai basah bajumu “
Maria : “iya kak.. aku pergi dulu.. Dahh! Ayo yusuf kita Pergi”
Yusuf : “Ayo”
Tuti  : “Dahhh!”
Babak 10
Mereka menuju ke air terjun, di bawah air terjun Maria merasa kedinginan dalam kesempatan itu Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
Yusuf : “Ada apadenganmu Mar?”
Maria : “Tidak Yusuf Akuhanyasedikitkedinginansaja”
Yusuf : “Bolehkubantu?”
Maria : “Tidakusah”
Yusuf : “ Mar akuinginmengatakannsesuatupadamu”
Maria : “Benarkah? Apakahitu ?”
Yusuf : “ Sebenarnya….”
Maria : “Iya .. Katakanlah “
Yusuf  : “Mar, aku sangatmencintaimu.”
Maria   : “Aku pun cinta denganmu.”
Yusuf  : “ Suatu hari nanti kita akan menikah di tempat yang sangat indah.”
Maria   : “Janji?”
Yusuf  : “Janji.”

Babak 11
Hari-hari Maria penuh dengan kehangatan dengan Yusuf. Sebaliknya hari-hari Tuti dihabiskan dengan membaca buku. Melihat kemesraan yang di alami adiknya Tuti pun ingin mengalami hal yang sama. Tetapi Tuti memiliki kekawatiran terhadap hubungan Maria dan Yusuf. Tuti menasehati Maria jangan terlalu diperbudak oleh cinta, nasehat Tuti justru memicu pertengkaran di antara mereka. Maria bahkan menyinggung akibat putusnya hubungan Tuti dengan tunangannya Hambali. Pertengkatan antara mereka memberikan pukulan keras terhadap Tuti.
Maria : “aku pulang kak ,”
Tuti   : “Kan aku sudah bilang.. mengapa bajumu basah kuyup seperti itu ?
Maria : “maafkan aku kak, “
Tuti : “Begini maria. Kau jangan terlalu diperbudak oleh cinta si yusuf”
Maria : “Memangnya kenapa dengan aku dan yusuf “
Tuti : “aku khawatir dengan mu”
Maria : “Bohong.Bilang saja dirimu iri padaku.”
Tuti : “Asal bicara kamu “(Dengan nada yang keras)
Maria : “Kau kan gagal bertunangan dengan si hambali, makanya kau iri padaku “
Tuti : “beraninya kau “ (sambil memukul Maria )
Maria pun terkaparkesakitan.Lalututi pun meninggalkanya..
Dari kejadian itu Tuti merasa sendiri dan sepi dalam kehidupannya.
Babak 12
Yusuf : “Mar kenapaperutmu? Mengapadirimuterlihattidaksepertibiasanya ..bukankaukaubiasanyabergembiramengapahariinikauterlihatberbeda?”
Maria : “Tidakaku. tidakapaapa Yusuf”
Yusuf : “Apakahadamasalahantaradirimudengankakamu?
Maria : “Tidaktidakadaapaapa...”
LaluMariapunterjatuhkelantaidengantibatiba
Yusuf : “Maria.. “(denganwajahpanik)
LaluTuti yang sedangsibuk di kamarnyamenghampirimerekaberdua
Tuti : “Mariaa”
Yusuf : “ Apa yang sebenarnyakaulakukanpada Maria? “
Tuti : “Tidakada yang kulakukanpadanya.. akuhanyamenasehatinya “
Yusuf : “ Lalu.. MengapahanyadenganmenasehatinyaIabisaterbaringsepertiitu?”
Tuti : “akuhanyamenasehatinya agar  iatidakterlaludiperbudakolehcintamuyusuf”
Yusuf :“ akutahukausangatkhawatirdenganadikmumaria .. tetapitidakkahadacara yang lebihbaikdarimemukulnya.. Apakahkausadarapa yang telahkaulakukanpadanya..apakahkausadarbahwaituadalahadikmusendiri.. Apakahkausadardengancaramuituadikmudalambahaya…” (sambilmembangunkanmaria )lebihbaik..  kitabawamariakedokter”
Tuti : “ Ayolah… (sambilmemangkumaria)”
Babak 13
Sesampainya di dokter
Yusuf : “Emmdokter”
Dokter : “BiarSayaperiksapermisi”
Tuti : “ EmmDokter”
Dokter : “Iabaikbaiksaja. Hanyasajadiasedikitdemamdankekurangancairansehinggaiapingsan..diaakansegerapulih.., diahanyabutuhistirahat. Lebihbaik kalian tunggudiluar ”
Tuti : “ Maafkanakuyusufakuhilaf.. akuterlalusayangdenganadikusampaiakuberbuatsepertiitu”
Yusuf : “tidaklahapa. Maafkanlahakujuga”
Akhirnyayusuf pun menjagamariauntukbeberapawaktu..sampaiakhirnyamariasiuman.. sementaratutiharuspergiuntukurusanya..
Babak 14
Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan dengan Yusuf, teman sejawat Tuti bernama Supomo yang ternyata diam-diam menyukai Tuti, datang dan menyatakan perasaannya.

Supomo           : “Spada!”
Tuti                  : “Ya, sebentar…”
Supomo           : “Hai, apa kabar?”
Tuti                  :” Oh kamu, ada apa?”
Supomo           :” aku sebenarnya datang ke sini mau bicara sesuatu.”
Tuti                  :” mau bicara apa? Katakan saja.”
Supomo           :” Aku cinta sama kamu tut, kamu maukan menerima cintaku?”
Tuti                  :” Hah? Maaf sekali supomo aku tidak bisa menjawabnya sekarang.”
Supomo           :” aku akan menunggu jawabanmu”
Tuti                  :’ lebih baik sekarang kau pergi sebelum banyak orang datang.”
Supomo           :” baiklah jika itu mau mu”                   
Babak 15
Sekarang Tuti dihadapkan pada dua pilihan antara menikah dengan organisasi Putri Sedar yang tidak dapat dia tinggalkan. Akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Supomo meskipun dia telah berusia 27 tahun.Supomo pun pergi dengan hati bimbang. Ketika maria mendadak terkena demam malaria, tuti menjaganya dengan sabar.

Maria   :“ maafkan aku ya  ka merepotkanmu”
Tuti      :” tidak ini sudah menjadi tangggung jawabku sebagai seorang kakak”

Tiba-tiba Supomo datang

Supomo           : “permisi.”
Tuti                  : “ya…”
Supomo           : “bagaimana keadaan adikmu..? ini ada sedikit bingkisan untuknya.”
Tuti                  : “ia masih terkulai lemas di kamarnya. Terimakasih ya bingkisannya”
Supomo           :  “iya sama-sama. Oh iya tut, bagaimana jawabannya..?”
Tuti                  :  “umm… begini pom maaf sekali aku tidak bisa menerima kamu”
Supomo           : “tapi…kenapa..?”
Tuti                  ; “ya…karena…emm…aku tidak suka padamu. Maaf sekali…aku hanya ingin kita sebagai seorang teman”
Supomo           : “baiklah..apa mau dikata, cinta tidak bisa dipaksakan. Semoga adikmu lekas sembuh ya..”
Tuti                  : ‘supomo, maafkan aku.”

Sebenarnya , tuti sedang merindukan cinta kasing seseorang namun supomo bukanlah lelaki
idamanya.. Maria terserang sakit yang cukup parah, yaitu muntah darah dan TBC. Keluarga Wiriatmadja akhirnya memutuskan agar Maria di rawat di rumah sakit Pacet. Tuti pun kembali memperhatikan Maria, Ia sangat khawatir akan keadaan adiknya.
Babak 16
 Setiap hari Yusuf juga mengunjungi Maria, secara langsung Yusuf selalu bertemu dengan Tuti. Tuti dan Yusuf sudah mulai dekat. Semakin hari keadaan Maria semakin menurun.

Tuti                  :” Permisi dok, bagaimana keadaan adik saya?”
Dokter             :” adik anda mengidap penyakit TBC, apabila di biarkan ia akan bertambah  parah. Saya menyarankan agar adik anda di bawa ke rumah sakit TBC di pacet, sindanglaya jawa barat”
Tuti                  :” baiklah jika itu yang terbaik”
Dokter             :” baik saya akan buatkan surat rujukan rawat inap”
Tuti                  :” terimakasih dok”
Dokter             :” sama-sama”

Maria telah dirawat selama lebih dari 1  bulan lamanya namun tidak ada perubahan yang
dialaminya.
Babak 17
Dokter             :” kondisi kesehatan adik anda semakin melemah tidak ada perubahan yang dialaminya”
Tuti                  :” lalu apa yang dapat kita lakukan?”
Dokter             :” kita tidak dapat berbuat lebih banyak lagi”
Babak 18

Sejalan dengan keadaan hubungan yusuf dan tuti yang belakangan ini tampak makin akrab,
kondisi Kesehatan maria sendiri justru kian mengkhawatirkan, dan maria sempat berpesan.
Yusuf : “bagaimana keadaan Adikmu ?”
Tuti  :   “keadaanya semakin buruk ,  Aku khawatir denganya “
Yusuf : “Aku akan menjaganya “
Tuti : “Aku juga “
Babak 19
Sebelum meninggal Maria telah berpesan kepada Tuti, supaya apabila jiwanya tidak terselamatkan kakaknya bersedia menjadi istri kekasihnya yang sekarang ini

Maria               : (mengambil tangan tuti dan meletakanya di atas tangan yusuf) “ alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya tahu bahwa kakaku hidup rukun dengan yusuf dalam ikatan rumah tangga. Saya tidak rela jika kakak mencari pria lain, inilah permintaan terakhirku”
Maria tiba tiba berhenti bernafas
Tuti : “ Dokk Dokk “
Yusuf  : “ Cepat panggil dokter “
Dokter : “ada apa ? “
Yusuf : “dok cepat tolong adiku.. “
Dokter : “baik sebentar biar saya periksa “
Yusuf dan Tuti berpegangan mengharap cemas..
Dokter : “mohon maaf . nywanya sudah tidak bisa ditolong lagi “
Tuti menangis...
Tuti : “tidakk tidak mungkin .. Ayo bangun Maria “ ( sambil membangunkan Maria yang terkapar tak berdaya di ranjang”
Yusuf : “Sudahlah Tuti”
Dokter : “mohon maaf hanya ini yang bisa saya lalukan .semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran”
Demikianlah pesan maria sebelum ia menghembuskan nafas terakhir. Sesuai dengan pesan
maria. Tuti dan Yusuf telah kehilangan seseorang yang amat mereka sayangi. Sepeninggal Maria, Tuti merasa bahwa Yusuf dapat di cintainya dengan tulus,. Sebaliknya Tuti juga merasakan bahwa cinta Yusuf kepadanya juga tulus. Sekarang Tuti merasa yakin bahwa Yusuf adalah calon suami yang baik dan bisa di cintainya. Tamat.............

Komentar

  1. The Rise and Fall of Gaming | MGMCD
    The rise and fall of 온라인 바카라 the gambling industry is not 과천 출장안마 only 여수 출장마사지 about gaming but about the 영천 출장마사지 and the rise of the gambling industry is 서울특별 출장마사지 not only about gaming but

    BalasHapus

Posting Komentar